Tidak semua orang tahu benar sejarah tentang penetapan perayaan Natal.Natal dipindahkan ke tanggal 25 Desember bertepatan dengan hari libur kaum pangan. Hal ini agara mendorong lebih banyak yang ikut merayakan kelahiran Yesus.
Orang Kristen berusaha mengubah kaum pagam Romawi menjadi Kristen, mereka memulainya dengan mengubah salah satu liburan Romawi, Saturnalia, untuk memberikan makna Kristiani. Berdasarkan petunjuk kontestual Alkitab, Yesus lahir di musim yang lebih hangat. Bukan di bulan Desember. Kebanyakan tradisi "Natal" adalah meniru tradisi Pagan... seperti kebanyak perayaan lainnya dalam agama kristen.
jika diamati dengan seksama, perayaan kelahiran Kristus biasanya disamakan dengan Epifani (6 Januari). Beberapa pemimpin gereja bahkan menentang gagasan tentang perayaan kelahiran Kristus. Origen (185-254) menyampaikan khotbahnya bahwa adalah sebuah kesalahan untuk menghormati Kristus dalam cara yang sama Firaun dan Herodes dihormati. Ulang tahun adalah untuk dewa-dewa pagan. Tidak semua orang semasa Origen setuju bahwa ulang tahun Kristus tidak boleh dirayakan, dan beberapa orang mulai berspekulasi mengenai tanggal (catatan sebenarnya tampaknya sudah lama hilang). Clement dari Alexandria (150-215) menyarankan Natal paa 20 Mei teteap ada banyak orang yang juga menyarankan Natal pada 18 April, 19 April dan 28 mei. Hippolytus (170-236) memperjuangkan natal dirayakan pada 2 Januari. SEmentara juga ada banyak pendukung yang menyarankan Natal dirayakan pada 25 Maret, 17 November, 20 November. Risalah Latin yang ditulis sekitar tahun 243 menyarankan Natal dirayakan pada 21 Maret karena saat itu diyakini sebagai tanggal dimana Allah menciptakan matahari. Sementara itu sebelumnya Polycarp (69-155) telah mengikuti jalur yang sama penalaran untuk menyimpulkan bahwa kelahiran Kristus dan baptisan kemungkinan besar terjadi pada hari Rabu, karena matahari diciptakan pada hari keempat.
Pilihan akhirnya jatuh pada 25 Desember, hal ii diputuskan pada tahun 273, mengabaikan pemikiran Origen atas keprihatinan agama Kristen yang bercampur dengan pola dewa-dewa kafir dan juga bagaimana gereja mengenali anak Allah dengan matahari surgawi. Padahal sebelumnya 25 Desember oleh Roma sudah dijadikan hari untuk merayakan "Natalis Solis Invicti (kelahiran matahari), dan oleh orang Iran sebagai hari kelahiran Mithras ("Matahari Kebenaran"). Perayaan lain berkaitan dengan matahari adalah "Saat titik bali musim dingin", jatuh hanya beberapa hari sebelum 25 Desember. Melihat bahwa kaum pagan telah meninggikan dewa mereka sedemikian rupa maka para pemimpin gereja memutuskan untuk "menyita" tanggal 25 Desember dan menjadikannya sebuah perayaan baru : Natal Kristus.
Kristen Barat pertama kali merayakan Natal pada tanggal 25 Desember 336, setelah Kaisar Konstantin menyatakan kekristenan sebagai agama kekaisaran. Namun bagi Gereja Timur kelahiran Kristus dan baptisan dirayakan pada 6 Januari. Meski saat ini ada banyak Gereja Timur mulai merayakan kelahiran Kristus pada tanggal 25 Desember, tetapi Gereja Armenia tetap merayakan kelahiran Kristus pada tanggal 6 januari. Sementara memang Gereja Barat tidak merayakan Epifani pada tanggal 6 Januari, tetapi sebagai tanggal kedatangan orang Majus bukan sebagai tanggal baptisan Kristus.
Guratan lain ditambahkan pada abad keenambelas ketika Paus Gregorius menyusun kalender baru, yang tidak digunakan oleh banyak negara. Ortodoks Timur dan beberapa Protestan mempertahankan kalender Julian, yang berarti mereka merayakan Natal 13 hari kemudian daripada pengikut kalender Gregorian. Bersamaan dengan berjalannya waktu, sebagian besar -tapi tidak semua- dunia Kristen sekarang setuju pada kalender Gregorian dan Natal Kristus pada tanggal 25 Desember. meskipun demikian saat ini ada juga gejala yang menunjukan keanehan; merayakan Natal Kristus 25 Desember pada tanggal lain, entah sebelum atau sesudahnya.
Sumber :
http://www.arkand.com
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih di toko bunga & parcel online.
Orang Kristen berusaha mengubah kaum pagam Romawi menjadi Kristen, mereka memulainya dengan mengubah salah satu liburan Romawi, Saturnalia, untuk memberikan makna Kristiani. Berdasarkan petunjuk kontestual Alkitab, Yesus lahir di musim yang lebih hangat. Bukan di bulan Desember. Kebanyakan tradisi "Natal" adalah meniru tradisi Pagan... seperti kebanyak perayaan lainnya dalam agama kristen.
jika diamati dengan seksama, perayaan kelahiran Kristus biasanya disamakan dengan Epifani (6 Januari). Beberapa pemimpin gereja bahkan menentang gagasan tentang perayaan kelahiran Kristus. Origen (185-254) menyampaikan khotbahnya bahwa adalah sebuah kesalahan untuk menghormati Kristus dalam cara yang sama Firaun dan Herodes dihormati. Ulang tahun adalah untuk dewa-dewa pagan. Tidak semua orang semasa Origen setuju bahwa ulang tahun Kristus tidak boleh dirayakan, dan beberapa orang mulai berspekulasi mengenai tanggal (catatan sebenarnya tampaknya sudah lama hilang). Clement dari Alexandria (150-215) menyarankan Natal paa 20 Mei teteap ada banyak orang yang juga menyarankan Natal pada 18 April, 19 April dan 28 mei. Hippolytus (170-236) memperjuangkan natal dirayakan pada 2 Januari. SEmentara juga ada banyak pendukung yang menyarankan Natal dirayakan pada 25 Maret, 17 November, 20 November. Risalah Latin yang ditulis sekitar tahun 243 menyarankan Natal dirayakan pada 21 Maret karena saat itu diyakini sebagai tanggal dimana Allah menciptakan matahari. Sementara itu sebelumnya Polycarp (69-155) telah mengikuti jalur yang sama penalaran untuk menyimpulkan bahwa kelahiran Kristus dan baptisan kemungkinan besar terjadi pada hari Rabu, karena matahari diciptakan pada hari keempat.
Pilihan akhirnya jatuh pada 25 Desember, hal ii diputuskan pada tahun 273, mengabaikan pemikiran Origen atas keprihatinan agama Kristen yang bercampur dengan pola dewa-dewa kafir dan juga bagaimana gereja mengenali anak Allah dengan matahari surgawi. Padahal sebelumnya 25 Desember oleh Roma sudah dijadikan hari untuk merayakan "Natalis Solis Invicti (kelahiran matahari), dan oleh orang Iran sebagai hari kelahiran Mithras ("Matahari Kebenaran"). Perayaan lain berkaitan dengan matahari adalah "Saat titik bali musim dingin", jatuh hanya beberapa hari sebelum 25 Desember. Melihat bahwa kaum pagan telah meninggikan dewa mereka sedemikian rupa maka para pemimpin gereja memutuskan untuk "menyita" tanggal 25 Desember dan menjadikannya sebuah perayaan baru : Natal Kristus.
Kristen Barat pertama kali merayakan Natal pada tanggal 25 Desember 336, setelah Kaisar Konstantin menyatakan kekristenan sebagai agama kekaisaran. Namun bagi Gereja Timur kelahiran Kristus dan baptisan dirayakan pada 6 Januari. Meski saat ini ada banyak Gereja Timur mulai merayakan kelahiran Kristus pada tanggal 25 Desember, tetapi Gereja Armenia tetap merayakan kelahiran Kristus pada tanggal 6 januari. Sementara memang Gereja Barat tidak merayakan Epifani pada tanggal 6 Januari, tetapi sebagai tanggal kedatangan orang Majus bukan sebagai tanggal baptisan Kristus.
Guratan lain ditambahkan pada abad keenambelas ketika Paus Gregorius menyusun kalender baru, yang tidak digunakan oleh banyak negara. Ortodoks Timur dan beberapa Protestan mempertahankan kalender Julian, yang berarti mereka merayakan Natal 13 hari kemudian daripada pengikut kalender Gregorian. Bersamaan dengan berjalannya waktu, sebagian besar -tapi tidak semua- dunia Kristen sekarang setuju pada kalender Gregorian dan Natal Kristus pada tanggal 25 Desember. meskipun demikian saat ini ada juga gejala yang menunjukan keanehan; merayakan Natal Kristus 25 Desember pada tanggal lain, entah sebelum atau sesudahnya.
Sumber :
http://www.arkand.com
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih di toko bunga & parcel online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar