Aneka ragam hiasan natal hadir meramaikan perayaan natal di berbagai tempat, seperti gelas meleleh dan kabel memberi kejutan listrik: sejumlah lampu hias membuat setiap Natal menjadi pesta penuh kejutan.
Belanda ambil bagian dalam survey acak menyelidiki apakah lampu hias Natal sudah mematuhi peraturan keamanan Eropa. Kesimpulannya: satu dari tiga lampu hiasan yang diuji, tidak layak jual. Laporan Perro de Jong.
" Orang kepingin lampu hias yang harganya murah dan seringkali setelah dibeli, dibuang setelah beberapa minggu. Pabrik yang memproduksi lampu dan retailer yang memesan, mereka mendapat banyak tekanan untuk memproduksi lampu hias semurah mungkin. Dan ini sering berarti menekan ongkos produksi, dengan mengorbankan keamanan. “
Masalah terbesar dengan lampu hias Natal adalah konsumen, demikian Helen Kearns, juru bicara Komisi Eropa. Mereka berat mengeluarkan uang untuk lampu yang hanya digunakan beberapa minggu atau hari saja. “Seringkali mereka kemudian membuangnya begitu saja.”
Jadi produsen melakukan penghematan. Pada petunjuk penggunaan atau pada materi yang digunakan: pendeknya, pada keselamatan. Di Hungaria, satu dari lima negara yang ambil bagian dalam survey acak Komisi Eropa, bahkan lebih dari 95 persen lampu hias tidak memenuhi syarat.
Kontrol
Di Belanda, persentasenya lebih rendah. Menurut Kearns ini karena Otoritas Makanan dan Komoditas Belanda (VWA) merupakan satu dari sedikit pihak yang mengontrol secara teratur. Tapi ketika laboratorium penelitian TÜV Rheinland milik Jerman-Belanda mengadakan penyelidikan belum lama, hasilnya masih saja dramatis.
“Ada kabel dengan lampu yang jika sejumlah lampunya rusak, lampu lain mencapai temperatur hingga lebih 200 derajat celcius,” kata direktur Henk-Jan Pieters. “Selain itu ada juga lampu hias yang lampunya dengan mudah bisa Anda tarik putus. Jika Anda sentuh, resikonya kesetrum.” Tipe mana saja itu, bisa ditemukan di situs TÜV.
Menurut Pieters, konsumen tidak bisa disalahkan sepenuhnya. “Pada setiap produk tertera CE – Conformité Europeenne yang artinya kurang lebih Sesuai Persyaratan Eropa, dengan ini berarti orang seharusnya bisa yakin sepenuhnya produk itu aman. Walaupun ada juga salah paham: CE tidak menandai kualitas. Pabrik menaruh cap itu sendiri. Jadi bukan berarti hal ini dikontrol secara independen."
Cina
Adanya satu tanda kualitas Eropa masih lama baru akan tercapai, demikian juru bicara Komisi Eropa Helen Kearns. Sementara saat ini, semakin banyak lampu hias Natal diproduksi, terutama di Cina. Jumlahnya sangat banyak, hingga tidak mungkin mengontrol semuanya. Juga tidak bagi para penjaga mutu seperti VWA.
"Solusi jangka panjang untuk keamanan di pasar Eropa adalah meningkatkan standar di Cina. Kita melakukan banyak kerja sama dengan pelbagai pabrik di Cina. Dan bekerja dengan otoritas cukai, karena sering kali mereka memprioritaskan hal seperti obat bius dan penyelundupan manusia, dan keselamatan produk tidak selalu jadi prioritas, terutama dengan sumber daya terbatas.”
Sebelum semuanya siap, tentu yang ada hanya tindakan sementara. Seperti misalnya membeli dari toko yang sudah dikenal, ketimbang dari internet, walaupun TÜV juga menemui sejumlah lampu hias yang tidak aman di Blokker atau V&D, dua toko kelontong terkenal di Belanda.
Lebih mahal
“Saya sih menyarankan konsumen untuk membeli lampu hias yang lebih mahal,” demikian Henk-Jan Pieters, “dan memperhatikan apakah petunjuk penggunaannya dalam bahasa Belanda.” Lanjutnya. Tapi apakah orang-orang Belanda yang terkenal pelit akan melakukan hal itu, hanya untuk kesenangan beberapa hari? “Ya tentu saja, “ tandas Henk-Jan.
Sumber :
http://www.rnw.nl
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih dalam daftar Hadiah Natal Anda.
Belanda ambil bagian dalam survey acak menyelidiki apakah lampu hias Natal sudah mematuhi peraturan keamanan Eropa. Kesimpulannya: satu dari tiga lampu hiasan yang diuji, tidak layak jual. Laporan Perro de Jong.
" Orang kepingin lampu hias yang harganya murah dan seringkali setelah dibeli, dibuang setelah beberapa minggu. Pabrik yang memproduksi lampu dan retailer yang memesan, mereka mendapat banyak tekanan untuk memproduksi lampu hias semurah mungkin. Dan ini sering berarti menekan ongkos produksi, dengan mengorbankan keamanan. “
Masalah terbesar dengan lampu hias Natal adalah konsumen, demikian Helen Kearns, juru bicara Komisi Eropa. Mereka berat mengeluarkan uang untuk lampu yang hanya digunakan beberapa minggu atau hari saja. “Seringkali mereka kemudian membuangnya begitu saja.”
Jadi produsen melakukan penghematan. Pada petunjuk penggunaan atau pada materi yang digunakan: pendeknya, pada keselamatan. Di Hungaria, satu dari lima negara yang ambil bagian dalam survey acak Komisi Eropa, bahkan lebih dari 95 persen lampu hias tidak memenuhi syarat.
Kontrol
Di Belanda, persentasenya lebih rendah. Menurut Kearns ini karena Otoritas Makanan dan Komoditas Belanda (VWA) merupakan satu dari sedikit pihak yang mengontrol secara teratur. Tapi ketika laboratorium penelitian TÜV Rheinland milik Jerman-Belanda mengadakan penyelidikan belum lama, hasilnya masih saja dramatis.
“Ada kabel dengan lampu yang jika sejumlah lampunya rusak, lampu lain mencapai temperatur hingga lebih 200 derajat celcius,” kata direktur Henk-Jan Pieters. “Selain itu ada juga lampu hias yang lampunya dengan mudah bisa Anda tarik putus. Jika Anda sentuh, resikonya kesetrum.” Tipe mana saja itu, bisa ditemukan di situs TÜV.
Menurut Pieters, konsumen tidak bisa disalahkan sepenuhnya. “Pada setiap produk tertera CE – Conformité Europeenne yang artinya kurang lebih Sesuai Persyaratan Eropa, dengan ini berarti orang seharusnya bisa yakin sepenuhnya produk itu aman. Walaupun ada juga salah paham: CE tidak menandai kualitas. Pabrik menaruh cap itu sendiri. Jadi bukan berarti hal ini dikontrol secara independen."
Cina
Adanya satu tanda kualitas Eropa masih lama baru akan tercapai, demikian juru bicara Komisi Eropa Helen Kearns. Sementara saat ini, semakin banyak lampu hias Natal diproduksi, terutama di Cina. Jumlahnya sangat banyak, hingga tidak mungkin mengontrol semuanya. Juga tidak bagi para penjaga mutu seperti VWA.
"Solusi jangka panjang untuk keamanan di pasar Eropa adalah meningkatkan standar di Cina. Kita melakukan banyak kerja sama dengan pelbagai pabrik di Cina. Dan bekerja dengan otoritas cukai, karena sering kali mereka memprioritaskan hal seperti obat bius dan penyelundupan manusia, dan keselamatan produk tidak selalu jadi prioritas, terutama dengan sumber daya terbatas.”
Sebelum semuanya siap, tentu yang ada hanya tindakan sementara. Seperti misalnya membeli dari toko yang sudah dikenal, ketimbang dari internet, walaupun TÜV juga menemui sejumlah lampu hias yang tidak aman di Blokker atau V&D, dua toko kelontong terkenal di Belanda.
Lebih mahal
“Saya sih menyarankan konsumen untuk membeli lampu hias yang lebih mahal,” demikian Henk-Jan Pieters, “dan memperhatikan apakah petunjuk penggunaannya dalam bahasa Belanda.” Lanjutnya. Tapi apakah orang-orang Belanda yang terkenal pelit akan melakukan hal itu, hanya untuk kesenangan beberapa hari? “Ya tentu saja, “ tandas Henk-Jan.
Sumber :
http://www.rnw.nl
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih dalam daftar Hadiah Natal Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar